Aku tak selalu baik dan juga tak selalu benar, Sekali waktu aku begitu baik dan juga kadang sangat bodo. Aku hanya manusia biasa seperti yang lain, punya asa yang kadang-kadang tidak bisa diterima akal. Aku bersyukur
bisa mengalami ini semua, perjalanan jiwa menemukan jati diri, aku senang bisa punya rasa syukur atas nikmat yng Tuhan berikan kepadaku. Aku sadari semakin aku bersyukur semakin banyak kebaikan yang kutemukan. Aku temukan, tidak semua mesti difikirkan secara logika, aku hanya bersyukur dan bermimpi setinggi langit… tanpa rasa takut, khawatir atau cemas. Kulakukan segala sesuatu dengan tulus menggunakan persaanku, kujalani cobaan dengan sabar dengan perasaanku, ku bersyukur yang semua terjadi membuat aku lebih kuat dan lebih dewasa.
” Aku mencintai hidupku apa adanya”
Senin, 15 November 2010
Cinta
bila cinta adalah nafas
aku ingin hidup seabad
bila cinta adalah keindahan
aku ingin slalu memandangmu
bila cinta adalah luka
aku takkan pernah peduli betapa sakitnya
aku ingin terus mencintaimu
tak pernah peduli seberapapun pahitnya
bila cinta adalah air mata
aku akan tetap tersenyum
agar kamu tahu
aku begitu tulus menyayangimu…..
aku ingin hidup seabad
bila cinta adalah keindahan
aku ingin slalu memandangmu
bila cinta adalah luka
aku takkan pernah peduli betapa sakitnya
aku ingin terus mencintaimu
tak pernah peduli seberapapun pahitnya
bila cinta adalah air mata
aku akan tetap tersenyum
agar kamu tahu
aku begitu tulus menyayangimu…..
Tak Pernah Berlalu
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?
Langganan:
Komentar (Atom)

